Yok kita simak proses pembuatan batik tulis rifaiyah di bwah ini :
Tahapan-tahapan membatik dengan dengan canting tulis .
- Tahap pertama membuat kerangka (membuat pola), yaitu membuat kerangka pola secara garis besar. Membuat pola (menggambar) dengan pensil disebut “mola”. Sedangkan membuat pola secara langsung dengan canting disebut “ngrujak’. Hasil pekerjaannya disebut “batikan klowongan”. Sementara canting yang digunakan adalah canting klowongan yang memiliki cucuk ukuran sedang.
- Tahap ke-dua, Ngisen-iseni, yaitu melengkapi pola yang masih berbentuk kerangka “batikan lowongan” dengan motif isen-isen seperti sawut, dan ukel menggunakan canting khusus yaitu canting cecekan, canting prpatan, canting piton, dan sebagainya. Kain batik yang telah digambar kerangka (pola) yang sudah diberi isen-isen disebut “reng-rengan”.
- Tahap ke-tiga, Nerusi, yaitu membuat pola dan isen-isen di bagian sebaliknya kain”reng-rengan”. Caranya adalah batik reng-rengan dibalik, kemudian dibatik dengan pola yang sama dengan batik reng-rengan tersebut. Sehingga batikan bagian mukka dan belakangnya kain mori sama. Fungsinya sebagai perintang warna tidak merembes.
- Tahap ke-empat Nembok, yaitu menutup denga malam pada bagian pola yang akan diberi warna lain. Pemalaman ini disebut “nembok”.
- Tahap ke-lima Bliriki, yaitu proses nerusi, yaitu membuat batikan di bagian belakang mori.
Macam-macam Bati Tulis Motif Tradisional/klasik :
1. Batik motif Ceplok
Jenis motif ceplok ini memiliki berbagai maccam desain geometris. Motif ini berdasarkan gambar mawar melingkar, binatang atau bentuk kecil lainnya yang membentuk pola simetris. Motif Ceplok merupakan kategori ragam hias berdasarkan pengulangan bentuk geometri, seperti segi empat, empat persegi panjang, bulat telur, atau pun bintang. Ada banyak macam ragam lain dari motif ceplok, misalnya ceplok sriwedari dan ceplok kecil.
2. Motif batik kawung,
jenis motif ini merupakan penampang buah arean kelapa. Merupa. kan motif bati yang tertua, yang khusus di sediakan untuk keluarga kerajaan pada zaman dulu. Motif ini sudah dikenal sejak abad ke 13 yang diciptakan oleh sultan mataram pada waktu itu, kawung sendiri menjadi motif yang diilhami oleh buah kolang-kaling dari batang pohon aren.
3. Motif Batik Parang Rusak
Motif parang rusak memiliki arti pertarungan antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan ifat-sifat dan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana, dan akan menang dengan bisa meangendalikan diri dari segala hal yang burauk. Motif parang rusak melambangan kekuasaan dan kekuatan. Pada jaman dulu motif ini hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Pada saat proses produksi, batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi
4. Batik Motif Parang Barong
Batik parang barong ini pada zaman dulu hanya dipakai oleh para raja saja. Dipercaya sebagai motif pola yang suci. artinya motif parang barong ini supaya sang raja berhati-hati di dalam menjaga dirinya sendiri. Sehinga diharapkan sang raja menjadi seorang penguasan yang jujur, adil, dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Motif batik Parang Barong merupakan salah satu pengembangan motif batik parang, ciri khas dari motif ini adalah ukuran yang lebih besar dari parang rusak, diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak
5. Batik Motif Loreng
Motif Loreng memililki desain baris diagonal diantara motof parang. Batik motif ini banyak ditemukan garis polanya hanya deretan garis diagonal yang sempit penuh dengan pola kecil-kecil. Motif ini juga merupakan salah satu pola lama yang hanya dipakai para keluarga raja-raja.
6. Batik Motif Nitik
Motif nitik merupakan motif tertua, batik motif ini terinspirasi dari kain tenun patola yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat India yang datang ke Indonesia. Motif ini digunakan/dipakai pada acara pernikahan.
7. Batik Motif Semen
deangaMotif Semen mempunyai arti sebagai tumbuhan. Pola motif semen terinspirasi oleh keadaan alam dan lingkungan yang ditunjukkan pada pola daun, gunung, dan hewan. Kain batik motif semen dipakai untuk acara-acara umum
8. Betik Motif Kraton
Motif kraton ini cikal bakal dari berbagai macam batik yang ada dan berkembang di Indonesia. Pada motif ini terkandung makna filosofi hidup seseorang. Pada zaman dahulu batik motif kraton ini dibuat oleh para putri keraton maupun para pembatik yang ada di dalam lingkungan keraton. Dulunya motif ini tidak boleh untuk dipakai oleh orang kebanyakan seperti halnya motif batik parang rusak, parang barong, udan liris, dan berbagai jenis motif yang lain.
9. Batik Motif Sudagaran
Batik motif sudagaran merupakan modifikasi batik larangan dari keraton yang dulu dibuat motif baru yang dibuat oleh para seniman yang berasal dari kaum saudagar agar sesuai dengan salera mereka. Para seniman batik ini juga mengubah motif larangan sehingga bisa dipakai oleh masyarakat umum. Motif batik sudagaaran ini terkenal engan desain yang terkesan berani dalam hal pemilihan bentuk
10. Batik Motif Cuwiri
Cuwiri artinya kecil-kecil. Batik motif cuwiri menggunakan pewarna soga alami. Pada umumnya batik cuwiri ini dipakai untuk semekan atau kain kemben yang seri
ng dipakai pada acara mitoni pada wanita hamil. Motif ini ditandai dengan penggunaan ragam hias meru dan gurda.
11. Batik Motif Tambal
Batik motif tambal artinya menambal, yaitu memperbaiki sesuatu yang sudah rusak. Pada zaman dahulu kain batik motif tambal ini sanagat dipercaya untuk membantu menyembuhakan orang sakit dengan cara menyelimuti orang yang sakit dengan kain batik motif tambal ini.
12. Batik Motif Sido Mukti
Batik motif Sidomukti merupakan salah satu motif batik asli dari Surakarta yang sudah populer di masyarakat jawa pada umunya. Motif batik ini biasa digunakan pada saat prosesi pernikahan adat Jawa, motif batik ini juga dikenal dengan nama batik Sawitan. Sidomukti berasal dari bahasa jawa, Sido dan Mukti. jadi kata sido artinya jadi terlaksana, Mukti artinya makmur/sejahtera. Secara umum artinya menjadi makmur dan sejahtera. Nama Sidomukti secara filosofi memiliki makna agar sang pemakai batik ini dapat hidup makmur dan sejahtera. Pola dasar yang erdapat di batik sido mukti adalah durda. Filosofi dari motif ini adalah harapan dalama hidupnya untuk mendapat kebahagiaan lahir batin.
13. Batik Motif Sido Luhur
Batik motif sido luhur sering dipakai para pengantin perempuan di malam pengantin. Motif sido luhur ini mengandung makna keluhuran yag berarti suatu harapan agar orang yang memakainya bisa mencapai kedudukan yang lebih tinggi serta bisa menjadi panutan dan tuntunan di masyarakat.
14. Batik Motif Sido Asih
Batik motif sido asih pada dasarnya sama seperti pada batik sido luhur. Yaitu dipakai oleh pengantin perempuan. Batik sido asih ini mempunyai makna agar dalam hidup berumah tangga selalu dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Dalam arti yang lebih luas, Batik sido asih mempunyai arti agar manusia senantiasa mengembangkan rasa saling cinta mencintai, rasa sayang menyayangi antara sesama manusia dan makhluk hidup.
15. Batik Motif Sekar Jagad
Batik motif sekar jagat merupakan salah satu motif khas batik dari Indonesia. Batik motif ini memiliki arti kecantikan atau keindahan yang akan membuat orang menjadai terpesona melihatnya. Dalam kalangan Jawa, ada yang berpendapaat bahwa kata Sekar Jagad mempunyai arati “kar jagad” (kar=pea, jagad = dunia). yang berarti motif ini menggambarkan keragaman yang ada di seluruh dunia.